Sabtu, 23 April 2016

Bursa Efek di Dunia



Bursa saham menjadi tempat pertemuan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi yang juga melibatkan perusahaan sekuritas. Selain itu, pelaku pasar juga dapat melakukan transaksi obligasi di bursa saham.

Berikut ini adalah bursa efek yang ada di beberapa negara:

New York Stock Exchange
New York Stock Exchange adalah sebuah nama bursa saham yang yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 19.293 miliar pada akhir tahun 2015. Mampu menjadikannya sebagai bursa saham terbesar di dunia sampai saat ini. Nilai market cap yang sangat besar itu bahkan lebih besar dari produk domestik bruto Amerika Serikat, tempat pasar saham itu berada.

Bursa yang bermarkas di kota keuangan terbesar di Dunia ini merupakan tempat diperjual belikannya saham-saham dari berbagai sektor industri mulai dari pertambangan, keuangan, hingga otomotif.
Beberapa besar perusahan kelas dunia yang melantai di bursa saham NYSE diantaranya Freeport MacMoran, Bank of Amerika, Ford hingga raksasa micro-blogging twitter, dan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu, PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk (TELKOM), melakukan jual beli saham di pasar saham ini.

Nilai transaksi jual beli saham di NYSE juga sangat besar. Dan seperti data dari World Federation Exchange (WFE) rata-rata ada sekitar US$ 1.520 milyar nilai uang yang ditransaksikan para trader tiap bulannya.

NASDAQ
Masih dari Amerika Serikat dan masih dari kota New York, kali ini bursa saham terbesar selanjutnya adalah NASDAQ. Bursa saham ini adalah bursa saham tempat perusahaan-perusahaan teknologi dunia untuk melakukan penewaran perdana atau IPO karena memang bursa saham yang satu ini mengkhususkan diri untuk menampung saham-saham teknologi.

Nama-nama besar di teknologi seperti Apple Inc, Google, Microsoft, Qualcomm, hingga Facebook tentunya menjadikan NASDAQ sebagai tempat terbaik untuk menjual saham miliknya. Dan seiring berkembangnya startups teknologi akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan-perusahaan teknologi baru yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana sebut saja Facebook yang berhasil IPO di lantai bursa NASDAQ  pada tahun 2012

Tingkat kapitalisasi dari pasar dari bursa saham NASDAQ pada akhir tahun 2015 terpaut jauh dari NYSE, dengan US$ 6.831 miliyar, namun nilai transaksi dari kegiatan jual beli saham ini menembus US$ 1.183 miliyar per bulan berselisih cukup tipis dari nilai transaksi New York Stock Exchange (NYSE).

London Stock Exchange
London Stock Exchange merupakan bursa saham tertua di dunia yang sudah berdiri sejak tahun 1801. Bursa saham terbesar di Eropa ini selain bermarkas di London  juga merupakan induk dari Borsa Italia. Nilai kapitalisasi pasarnya pada akhir tahun 2015 menembus US$ 6.187 miliyar dan nilai transaksi tiap bulannya US$ 165 miliyar.

Japan Stock Exchange
Japan Exchange Group adalah bursa saham terbesar di Asia ini merupakan gabungan bursa saham Tokyo dan Osaka di Jepang. Bursa yang dikenal dengan nama Nikkei ini memiliki 225 perusahaan yang terdaftar, mulai dari sektor makanan, otomotif, hingga perusahaan jasa.

Banyak perusahaan besar di Asia khususnya yang berasal dari Jepang memperjualbelikan sahamnya disini seperti: Ajinomoto, Hino Motors, Honda Motors, Suzuki Motors, The Bank of Yokohama, dan lain-lainnya.
Nilai kapitalisasi dari Japan Stock Exchange atau yang lebih dikenal dengan Nikkei 225 pada akhir tahun 2015 adalah US$ 4.485 miliyar dan nilai transaksi perbulannya US$ 402 miliyar.

Shanghai Stock Exchange
Shanghai Stock Exchange adalah bursa saham dari semua saham yang terletak di Republik Rakyat Tiongkok. Bursa ini memiliki 50 perusahaan besar yang memilik nilai kapitalisasi terbesar antara lain: Air China, Bank of China, Bank of Communications, China Petroleum and Chemical dan lain-lainnya.

Shanghai Stock Exchange patut dianugrahi sebagai bursa saham paling bergairah di Dunia. Bagaimana tidak dengan nilai kapitalisasi sebesar US$ 3.986 miliyar namun mampu melakukan transaksi sebesar US$ 1.278 miliyar, lebih besar dari NASDAQ dan hampir mengalahkan NYSE. Sayangnya bursa saham shanghai ini dikhususkan untuk pasar china saja.

Euronext European Union
Seperti namanya, Euronext European Union adalah sebuah persatuan dari beberapa bursa saham di Eropa dan menjadi bursa saham global pertama di dunia dibawah naungan NYSE Euronext. Amsterdam, Brussels, Lisbon, hingga Paris adalah markas besar Euronext Europen Union ini. Pada akhir tahun 2015 Bursa global asal Eropa ini mampu mencapai kapitalisasi pasar US$ 3.321 miliyar dengan transaksi bulanan US$ 184 miliyar

Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

Total kapitalisasi pasar saham indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 29 Februari 2016 sebesar Rp5.064,53 triliun atau naik sebesar Rp164,87 triliun di bandingkan bulan sebelumnya, sedangkan Indeks Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 155,79 poin (+3,38%) ke level 4.770,96.
Untuk diketahui, selama bulan Februari investor asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) sebesar Rp4,11 triliun, yakni net buy di Pasar Reguler sebesar Rp3,08 triliun (beli Rp39,40 triliun dan jual Rp36,32 triliun) dan di Pasar Nego tercatat net buy sebesar Rp1,03 triliun (beli Rp17,19 triliun dan jual Rp16,16 triliun).

Semua perusahaan publik yang mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan menjadi 9 sektor. Ke-9 sektor tersebut didasarkan pada klasifikasi industri yang ditetapkan oleh BEI yang disebut Jakarta Stock Exchange Industrial Clasification (JASICA). Ke-9 sektor tersebut adalah: Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan, Sektor Industri Dasar dan Kimia, Sektor Aneka Industri, Sektor Industri Barang Konsumsi, Sektor Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan, Sektor Utilitas, Infrastruktur, dan Transportasi, Sektor Keuanga, dan Sektor Perdagangan Jasa dan Investasi.

Sumber Refrensi: