Etika bisnis merupakan penerapan tanggung
jawab sosial suatu bisnis yang ada dalam suatu perusahaan dimana selalu
berhubungan dengan aktivitas & masalah yang timbul dalam perusahaan
tersebut.
berikut adalah 5 pergaulan bisnis yang
terkait dalam kegiatan tersebut :
a. Hubungan antara bisnis dengan
pelanggan / konsumen.
Hubungan antara bisnis dengan pelanggannya
merupakan hubungan yang palin banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah
menjaga etika pergaulannya secara baik dalam hal ini. Adapun pergaulannya
dengan pelanggan ini dapat disebutkan di sini, misalnya sebagai berikut:
1. Kemasan yang berbeda-beda membuat
konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap
produknya.
2. Bungkus ataupun kemasan
membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di dalamnya, sehingga produsen
perlu memberikan kejelasan tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang
terdapat di dalam produk itu.
3. Promosi terutama iklan
merupakan gangguan etis yang paling utama. Oleh karena itulah maka sampai saat
inipun TVRI masih melarang ditayangkannya iklan dalam siarannya sejak awal
1980-an.
4. Pemberian servis dan
terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis.
Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata
jelek (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti
produknya tersebut kepada pembelinya.
b. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu
berpandangan untuk memajukan bisnisnya seringkali harus berurusan dengan etika
pergaulan dengan karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi
beberapa hal yaitu: Penarikan (recruitment), Latihan
(training), Promosi atau kenaikan pangkat, transfer, demosi (penurunan
pangkat) maupun lay-off atau pemecatan/PHK (Pemutusan
Hubungan Kerja). Di dalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga.
adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan
hasil seleksi yang telah dijalankan. Seringkali terjadi hasil seleksi tidak
diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang
berasal dari anggota keluarga sendiri. Di samping itu tidak jarang
seorang manajer yang mencoba menaikkan pangkat para karyawan dari generasi muda
yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi
lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan golongan
generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah
pengeluaran karyawan atau drop-out (DO). Masalah DO atau PHK ini
per lu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal ini
menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah kemanusiaan.
Karyawan yang di PHK tentu saja akan kehilangan mata pencahariannya yang
menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.
c.Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan
antara perusahaan dengan pesaingnya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya,
dengan pngecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan
seharihari tentang hubungan tersebut sering terjadi
benturan-benturan kepentingan antar keduanya. Dalam hubungan itu tak
jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik.
d.Hubungan dengan investor
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas
dan terutama yang akan atau telah "go public"
haruslah menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya
kepada para investor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur
akan menjerumuskan untuk mengambil keputusan yang keliru. Dalam hal ini
perlu mendapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia
sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para
pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya (mengemisi
sahamnya) kepada masyarakat. Di pihak lain masyarakat juga sangat
berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham
ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar
modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham
haruslah diberikan informasi secara lengkap dan benar mengenai prospek
perusahaan yang go public tersebut. Janganlah sampai terjadi adanya
manipulasi atau penipuan terhadap informsi atas hal ini.
e.Hubungan dengan lembaga-lembaga
keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama
Jawatan Pajak pada umumnya hubungan pergaulan yang bersifat finansial.
Hubungan ini merupakan hubungan yang berkaitan dengan penyusunan laporan
keuangan yang berupa neraca dan laporan rugi laba misalnya. Laporan finansial
disusun secara benar sehingga tidak terjadi kecenderungan ke arah penggelapan
pajak. Keadaan tersebut merupakan etika bisnis yang tidak baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar